Monday, October 31, 2011

SeLamat 7 Bulan Aliffa :*

Alhamdulillah Bulan Oktober ini ada tanggal 31 :p dalam tahun 2011 tanggal 31 ga ada setiap bulan, hanya ada 7x :
  • Januari (eh.liffa mah belom lahir deng)
  • Maret  ( nah, ini tepat pukul 09.40 kamu lahir sayang )
  • Mei      ( Ulang bulan ke-2 )
  • Juli     (  Ulang bulan ke-4)
  • Agustus ( Ulang bulan ke-5 pas lebaran hari kedua)
  • Oktober ( hari ini !! Ulang BUlan ke-7 )
  • Desember ( Bulannya Bunda bday nih,, liffa ulbul yang ke-9)
dulu, paling ga suka sama tanggal 31.. why?
karena, nunggu gajiannya lama hihiiii.. tapi kalo sekarang lain cerita... akhir bulan itu tanggal yang sangat dinantikan..karena aliffa bertambah usianya : report di 7bulan ini :
  1. Berat badan&tinggi badan? belom ditimbang lagi..nanti minggu depan tepatnya setelah 7m1w mau sekalian imunisasi ke Hermina.. 
  2. Milestone ?
  • udah bisa nahan badan dengan satu tangan, posisi duduk nyamping
  • tidur udah sangat lasak !! sudah sangat2 harus aware.. kasur harus pindah ngampar..tapi blm sempet nihmerangkak nya masih belum teratur, kadang ngegaclok2 gitu..yang akibatnya jadi palaur kalo dengan satu  hentakan badan takutnya kejedug atau apa2 *amit
  • makan makin lahap
  • kalo ditanya : mana geulisna? mana centilna? langsung angkat bahu hiii
  • bubling : emmmm sambil bibirnya ditutup rapat ke dalem, teriak2
aaah.... Aliffa..Bunda Sayang Aliffa.. sehat terus ya nak :*





Love U

-Bunda-

38.7 derajat celcius

rencananya..hari sabtu..bundaabi sama liffa mau jalan2 belanja bulanan ke ciwalk sore2, malemnya ke rumah Nin di cihapit.paginya abi mau beresin cat di rumah amerta..
tapi..menjelang subuh, pas liffa nen koq mulutnya panas..wah..harus ambil termometer nih.. pas di cek temperaturnya ternyata 36,sekian (lagi gelap soalnya hehe).. dipegang dahinya..panas kalo org sunda bilang mah hareeng..
tapi bangun tidur, biasa aja guling2an..digendong abi tetep manjat2..tapi emang ga selincah biasanya..

hasil temp hari sabtu kemarin :
Jam 6 : 37.5
      8 : 38.7
     10 : 38.6
    12 : 38.1
    14 : 38.4
    19: 37.3
 hasil temp minggu pagi alhamdulillah mulai menurun jadi 36.3 ASI hebat yah ^_^ soalnya seharian sabtu, liffa maunya bobo sambil ngempeng sambil nen.. gpp deh nak bunda pegel tapi yang pentung liffa sehat :D
katanya, kalo bayi panas gitu mau ada kabisa.. hmm..let see apakah tumbuh gigi? karena gusinya udh agak2 kasar nih...
apakah mau duduk tegak? sekarang2 udh mulai bisa nahan pake satu tangan :D
apapun deh nak, yang penting sehat terus ya sayang :p
Love u My Baby Girl :D

   

Friday, October 28, 2011

MaKan SianG

senin,selasa,rabu,kamis,jumat tepat pukul 11.00 selalu dibuat pusing dan bingung dengan menu makan siang di kantor
menunya emang ga mesti yang heboh ala fastfood tapi ingin yang bervariasi & enak tentunya..
waktu ngantor di tempat dulu, ga usah mikirin menu makan siang..soalnya udah ada ibu koki husus yg masakkin..menunya beragam..sop ayam,perkedel,tempe,lalab lumayan kan?
setelah pindah ke kantor yg baru, makan siang ya tanggung jawab masing2 huhuhu..untungnya mamah selalu baik hati menyiapkan bekal makan siang,, pas mau brangkat tinggal masukkin tas deh tuh mistingnya..
eh, keadaan berubah setelah menikah hehe..karena masih tinggal di mertuaindah jadi agak2 kagok yah kalo mau masak buat bekel sendiri, ya mau tak mau jajan di daerah kantor, biarpun kadang2 juga bekel dari rumah sih, masakan yg kmrn malem misalnya ( itupun kalo emang lg mood&masih kepengen makanannya) :p
sekali makan siang, habis kurang dari 10ribu / hari belom jajan lainnya..
aaaah... karena kelaurnya "receh" jadinya kadang ga pernah berasa tapi kalo diitung2 lumayan juga yah..hiii...
menu makan siang di warung nasi daerah kantor biasa aja sih layaknya menu rumahan

enaknya..ambil nasi bebas ( mau satu piring full) boleeh asal ga malu hahaha..
lauk pauknya beragam&masih hangat tentunya,,
asal pintar2 mixNmatch menunya aja :D
menu makan siang saya hari ini ---> Lotek+Lontong ( 6rb) + nanas&pepaya (1rb) = 7rb untuk makan siang hari ini :D

so, what's ur fave menu for lunch?

Thursday, October 20, 2011

What a sad story - Kisah Inspirasi untuk para Istri&suami

Semoga peristiwa di bawah ini membuat kita belajar bersyukur untuk apa yang kita miliki :
Aku membencinya, itulah yang selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang kebersamaan kami. Meskipun menikahinya, aku tak pernah benar-benar menyerahkan hatiku padanya. Menikah karena paksaan orangtua, membuatku membenci suamiku sendiri.
Walaupun menikah terpaksa, aku tak pernah menunjukkan sikap benciku. Meskipun membencinya, setiap hari aku melayaninya sebagaimana tugas istri. Aku terpaksa melakukan semuanya karena aku tak punya pegangan lain. Beberapa kali muncul keinginan meninggalkannya tapi aku tak punya kemampuan finansial dan dukungan siapapun. Kedua orangtuaku sangat menyayangi suamiku karena menurut mereka, suamiku adalah sosok suami sempurna untuk putri satu-satunya mereka.
Ketika menikah, aku menjadi istri yang teramat manja. Kulakukan segala hal sesuka hatiku. Suamiku juga memanjakanku sedemikian rupa. Aku tak pernah benar-benar menjalani tugasku sebagai seorang istri. Aku selalu bergantung padanya karena aku menganggap hal itu sudah seharusnya setelah apa yang ia lakukan padaku. Aku telah menyerahkan hidupku padanya sehingga tugasnyalah membuatku bahagia dengan menuruti semua keinginanku.
Di rumah kami, akulah ratunya. Tak ada seorangpun yang berani melawan. Jika ada sedikit saja masalah, aku selalu menyalahkan suamiku. Aku tak suka handuknya yang basah yang diletakkan di tempat tidur, aku sebal melihat ia meletakkan sendok sisa mengaduk susu di atas meja dan meninggalkan bekas lengket, aku benci ketika ia memakai komputerku meskipun hanya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Aku marah kalau ia menggantung bajunya di kapstock bajuku, aku juga marah kalau ia memakai pasta gigi tanpa memencetnya dengan rapi, aku marah kalau ia menghubungiku hingga berkali-kali ketika aku sedang bersenang-senang dengan teman-temanku.
Tadinya aku memilih untuk tidak punya anak. Meskipun tidak bekerja, tapi aku tak mau mengurus anak. Awalnya dia mendukung dan akupun ber-KB dengan pil. Tapi rupanya ia menyembunyikan keinginannya begitu dalam sampai suatu hari aku lupa minum pil KB dan meskipun ia tahu ia membiarkannya. Akupun hamil dan baru menyadarinya setelah lebih dari empat bulan, dokterpun menolak menggugurkannya.
Itulah kemarahanku terbesar padanya. Kemarahan semakin bertambah ketika aku mengandung sepasang anak kembar dan harus mengalami kelahiran yang sulit. Aku memaksanya melakukan tindakan vasektomi agar aku tidak hamil lagi. Dengan patuh ia melakukan semua keinginanku karena aku mengancam akan meninggalkannya bersama kedua anak kami.
Waktu berlalu hingga anak-anak tak terasa berulang tahun yang ke-delapan. Seperti pagi-pagi sebelumnya, aku bangun paling akhir. Suami dan anak-anak sudah menungguku di meja makan. Seperti biasa, dialah yang menyediakan sarapan pagi dan mengantar anak-anak ke sekolah. Hari itu, ia mengingatkan kalau hari itu ada peringatan ulang tahun ibuku. Aku hanya menjawab dengan anggukan tanpa mempedulikan kata-katanya yang mengingatkan peristiwa tahun sebelumnya, saat itu aku memilih ke mal dan tidak hadir di acara ibu. Yaah, karena merasa terjebak dengan perkawinanku, aku juga membenci kedua orangtuaku.
Sebelum ke kantor, biasanya suamiku mencium pipiku saja dan diikuti anak-anak. Tetapi hari itu, ia juga memelukku sehingga anak-anak menggoda ayahnya dengan ribut. Aku berusaha mengelak dan melepaskan pelukannya. Meskipun akhirnya ikut tersenyum bersama anak-anak. Ia kembali mencium hingga beberapa kali di depan pintu, seakan-akan berat untuk pergi.
Ketika mereka pergi, akupun memutuskan untuk ke salon. Menghabiskan waktu ke salon adalah hobiku. Aku tiba di salon langgananku beberapa jam kemudian. Di salon aku bertemu salah satu temanku sekaligus orang yang tidak kusukai. Kami mengobrol dengan asyik termasuk saling memamerkan kegiatan kami. Tiba waktunya aku harus membayar tagihan salon, namun betapa terkejutnya aku ketika menyadari bahwa dompetku tertinggal di rumah. Meskipun merogoh tasku hingga bagian terdalam aku tak menemukannya di dalam tas. Sambil berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi hingga dompetku tak bisa kutemukan aku menelepon suamiku dan bertanya.
“Maaf sayang, kemarin Farhan meminta uang jajan dan aku tak punya uang kecil maka kuambil dari dompetmu. Aku lupa menaruhnya kembali ke tasmu, kalau tidak salah aku letakkan di atas meja kerjaku.” Katanya menjelaskan dengan lembut.
Dengan marah, aku mengomelinya dengan kasar. Kututup telepon tanpa menunggunya selesai bicara. Tak lama kemudian, handphoneku kembali berbunyi dan meski masih kesal, akupun mengangkatnya dengan setengah membentak. “Apalagi??”
“Sayang, aku pulang sekarang, aku akan ambil dompet dan mengantarnya padamu. Sayang sekarang ada dimana?” tanya suamiku cepat , kuatir aku menutup telepon kembali. Aku menyebut nama salonku dan tanpa menunggu jawabannya lagi, aku kembali menutup telepon. Aku berbicara dengan kasir dan mengatakan bahwa suamiku akan datang membayarkan tagihanku. Si empunya Salon yang sahabatku sebenarnya sudah membolehkanku pergi dan mengatakan aku bisa membayarnya nanti kalau aku kembali lagi. Tapi rasa malu karena “musuh”ku juga ikut mendengarku ketinggalan dompet membuatku gengsi untuk berhutang dulu.
Hujan turun ketika aku melihat keluar dan berharap mobil suamiku segera sampai. Menit berlalu menjadi jam, aku semakin tidak sabar sehingga mulai menghubungi handphone suamiku. Tak ada jawaban meskipun sudah berkali-kali kutelepon. Padahal biasanya hanya dua kali berdering teleponku sudah diangkatnya. Aku mulai merasa tidak enak dan marah.
Teleponku diangkat setelah beberapa kali mencoba. Ketika suara bentakanku belum lagi keluar, terdengar suara asing menjawab telepon suamiku. Aku terdiam beberapa saat sebelum suara lelaki asing itu memperkenalkan diri, “selamat siang, ibu. Apakah ibu istri dari bapak armandi?” kujawab pertanyaan itu segera. Lelaki asing itu ternyata seorang polisi,  ia memberitahu bahwa suamiku mengalami kecelakaan dan saat ini ia sedang dibawa ke rumah sakit kepolisian. Saat itu aku hanya terdiam dan hanya menjawab terima kasih. Ketika telepon ditutup, aku berjongkok dengan bingung. Tanganku menggenggam erat handphone yang kupegang dan beberapa pegawai salon mendekatiku dengan sigap bertanya ada apa hingga wajahku menjadi pucat seputih kertas.
Entah bagaimana akhirnya aku sampai di rumah sakit. Entah bagaimana juga tahu-tahu seluruh keluarga hadir di sana menyusulku. Aku yang hanya diam seribu bahasa menunggu suamiku di depan ruang gawat darurat. Aku tak tahu harus melakukan apa karena selama ini dialah yang melakukan segalanya untukku. Ketika akhirnya setelah menunggu beberapa jam, tepat ketika kumandang adzan maghrib terdengar seorang dokter keluar dan menyampaikan berita itu. Suamiku telah tiada. Ia pergi bukan karena kecelakaan itu sendiri, serangan stroke-lah yang menyebabkan kematiannya. Selesai mendengar kenyataan itu, aku malah sibuk menguatkan kedua orangtuaku dan orangtuanya yang shock. Sama sekali tak ada airmata setetespun keluar di kedua mataku. Aku sibuk menenangkan ayah ibu dan mertuaku. Anak-anak yang terpukul memelukku dengan erat tetapi kesedihan mereka sama sekali tak mampu membuatku menangis.
Ketika jenazah dibawa ke rumah dan aku duduk di hadapannya, aku termangu menatap wajah itu. Kusadari baru kali inilah aku benar-benar menatap wajahnya yang tampak tertidur pulas. Kudekati wajahnya dan kupandangi dengan seksama. Saat itulah dadaku menjadi sesak teringat apa yang telah ia berikan padaku selama sepuluh tahun kebersamaan kami. Kusentuh perlahan wajahnya yang telah dingin dan kusadari inilah kali pertama kali aku menyentuh wajahnya yang dulu selalu dihiasi senyum hangat. Airmata merebak dimataku, mengaburkan pandanganku. Aku terkesiap berusaha mengusap agar airmata tak menghalangi tatapan terakhirku padanya, aku ingin mengingat semua bagian wajahnya agar kenangan manis tentang suamiku tak berakhir begitu saja. Tapi bukannya berhenti, airmataku semakin deras membanjiri kedua pipiku. Peringatan dari imam mesjid yang mengatur prosesi pemakaman tidak mampu membuatku berhenti menangis. Aku berusaha menahannya, tapi dadaku sesak mengingat apa yang telah kuperbuat padanya terakhir kali kami berbicara.
Aku teringat betapa aku tak pernah memperhatikan kesehatannya. Aku hampir tak pernah mengatur makannya. Padahal ia selalu mengatur apa yang kumakan. Ia memperhatikan vitamin dan obat yang harus kukonsumsi terutama ketika mengandung dan setelah melahirkan. Ia tak pernah absen mengingatkanku makan teratur, bahkan terkadang menyuapiku kalau aku sedang malas makan. Aku tak pernah tahu apa yang ia makan karena aku tak pernah bertanya. Bahkan aku tak tahu apa yang ia sukai dan tidak disukai. Hampir seluruh keluarga tahu bahwa suamiku adalah penggemar mie instant dan kopi kental. Dadaku sesak mendengarnya, karena aku tahu ia mungkin terpaksa makan mie instant karena aku hampir tak pernah memasak untuknya. Aku hanya memasak untuk anak-anak dan diriku sendiri. Aku tak perduli dia sudah makan atau belum ketika pulang kerja. Ia bisa makan masakanku hanya kalau bersisa. Iapun pulang larut malam setiap hari karena dari kantor cukup jauh dari rumah. Aku tak pernah mau menanggapi permintaannya untuk pindah lebih dekat ke kantornya karena tak mau jauh-jauh dari tempat tinggal teman-temanku.
Saat  pemakaman, aku tak mampu menahan diri lagi. Aku pingsan ketika melihat tubuhnya hilang bersamaan onggokan tanah yang menimbun. Aku tak tahu apapun sampai terbangun di tempat tidur besarku. Aku terbangun dengan rasa sesal memenuhi rongga dadaku. Keluarga besarku membujukku dengan sia-sia karena mereka tak pernah tahu mengapa aku begitu terluka kehilangan dirinya.
Hari-hari yang kujalani setelah kepergiannya bukanlah kebebasan seperti yang selama ini kuinginkan tetapi aku malah terjebak di dalam keinginan untuk bersamanya. Di hari-hari awal kepergiannya, aku duduk termangu memandangi piring kosong. Ayah, Ibu dan ibu mertuaku membujukku makan. Tetapi yang kuingat hanyalah saat suamiku membujukku makan kalau aku sedang mengambek dulu. Ketika aku lupa membawa handuk saat mandi, aku berteriak memanggilnya seperti biasa dan ketika malah ibuku yang datang, aku berjongkok menangis di dalam kamar mandi berharap ia yang datang. Kebiasaanku yang meneleponnya setiap kali aku tidak bisa melakukan sesuatu di rumah, membuat teman kerjanya kebingungan menjawab teleponku. Setiap malam aku menunggunya di kamar tidur dan berharap esok pagi aku terbangun dengan sosoknya di sebelahku.
Dulu aku begitu kesal kalau tidur mendengar suara dengkurannya, tapi sekarang aku bahkan sering terbangun karena rindu mendengarnya kembali. Dulu aku kesal karena ia sering berantakan di kamar tidur kami, tetapi kini aku merasa kamar tidur kami terasa kosong dan hampa. Dulu aku begitu kesal jika ia melakukan pekerjaan dan meninggalkannya di laptopku tanpa me-log out, sekarang aku memandangi komputer, mengusap tuts-tutsnya berharap bekas jari-jarinya masih tertinggal di sana. Dulu aku paling tidak suka ia membuat kopi tanpa alas piring di meja, sekarang bekasnya yang tersisa di sarapan pagi terakhirnyapun tidak mau kuhapus. Remote televisi yang biasa disembunyikannya, sekarang dengan mudah kutemukan meski aku berharap bisa mengganti kehilangannya  dengan kehilangan remote. Semua kebodohan itu kulakukan karena aku baru menyadari bahwa dia mencintaiku dan aku sudah terkena panah cintanya.
Aku juga marah pada diriku sendiri, aku marah karena semua kelihatan normal meskipun ia sudah tidak ada. Aku marah karena baju-bajunya masih di sana meninggalkan baunya yang membuatku rindu. Aku marah karena tak bisa menghentikan semua penyesalanku. Aku marah karena tak ada lagi yang membujukku agar tenang, tak ada lagi yang mengingatkanku sholat meskipun kini kulakukan dengan ikhlas. Aku sholat karena aku ingin meminta maaf, meminta maaf pada Allah karena menyia-nyiakan suami yang dianugerahi padaku, meminta ampun karena telah menjadi istri yang tidak baik pada suami yang begitu sempurna. Sholatlah yang mampu menghapus dukaku sedikit demi sedikit. Cinta Allah padaku ditunjukkannya dengan begitu banyak perhatian dari keluarga untukku dan anak-anak. Teman-temanku yang selama ini kubela-belain, hampir tak pernah menunjukkan batang hidung mereka setelah kepergian suamiku.
Empat puluh hari setelah kematiannya, keluarga mengingatkanku untuk bangkit dari keterpurukan. Ada dua anak yang menungguku dan harus kuhidupi. Kembali rasa bingung merasukiku. Selama ini aku tahu beres dan tak pernah bekerja. Semua dilakukan suamiku. Berapa besar pendapatannya selama ini aku tak pernah peduli, yang kupedulikan hanya jumlah rupiah yang ia transfer ke rekeningku untuk kupakai untuk keperluan pribadi dan setiap bulan uang itu hampir tak pernah bersisa. Dari kantor tempatnya bekerja, aku memperoleh gaji terakhir beserta kompensasi bonusnya. Ketika melihatnya aku terdiam tak menyangka, ternyata seluruh gajinya ditransfer ke rekeningku selama ini. Padahal aku tak pernah sedikitpun menggunakan untuk keperluan rumah tangga. Entah darimana ia memperoleh uang lain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga karena aku tak pernah bertanya sekalipun soal itu.Yang aku tahu sekarang aku harus bekerja atau anak-anakku takkan bisa hidup karena jumlah gaji terakhir dan kompensasi bonusnya takkan cukup untuk menghidupi kami bertiga. Tapi bekerja di mana? Aku hampir tak pernah punya pengalaman sama sekali. Semuanya selalu diatur oleh dia.
Kebingunganku terjawab beberapa waktu kemudian. Ayahku datang bersama seorang notaris. Ia membawa banyak sekali dokumen. Lalu notaris memberikan sebuah surat. Surat pernyataan suami bahwa ia mewariskan seluruh kekayaannya padaku dan anak-anak, ia menyertai ibunya dalam surat tersebut tapi yang membuatku tak mampu berkata apapun adalah isi suratnya untukku.
Istriku Liliana tersayang,
Maaf karena harus meninggalkanmu terlebih dahulu, sayang. maaf karena harus membuatmu bertanggung jawab mengurus segalanya sendiri. Maaf karena aku tak bisa memberimu cinta dan kasih sayang lagi. Allah memberiku waktu yang terlalu singkat karena mencintaimu dan anak-anak adalah hal terbaik yang pernah kulakukan untukmu.
Seandainya aku bisa, aku ingin mendampingi sayang selamanya. Tetapi aku tak mau kalian kehilangan kasih sayangku begitu saja. Selama ini aku telah menabung sedikit demi sedikit untuk kehidupan kalian nanti. Aku tak ingin sayang susah setelah aku pergi. Tak banyak yang bisa kuberikan tetapi aku berharap sayang bisa memanfaatkannya untuk membesarkan dan mendidik anak-anak. Lakukan yang terbaik untuk mereka, ya sayang.
Jangan menangis, sayangku yang manja. Lakukan banyak hal untuk membuat hidupmu yang terbuang percuma selama ini. Aku memberi kebebasan padamu untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang tak sempat kau lakukan selama ini. Maafkan kalau aku menyusahkanmu dan semoga Tuhan memberimu jodoh yang lebih baik dariku.
Teruntuk Farah, putri tercintaku. Maafkan karena ayah tak bisa mendampingimu. Jadilah istri yang baik seperti Ibu dan Farhan, ksatria pelindungku. Jagalah Ibu dan Farah. Jangan jadi anak yang bandel lagi dan selalu ingat dimanapun kalian berada, ayah akan disana melihatnya. Oke, Buddy!
Aku terisak membaca surat itu, ada gambar kartun dengan kacamata yang diberi lidah menjulur khas suamiku kalau ia mengirimkan note.
Notaris memberitahu bahwa selama ini suamiku memiliki beberapa asuransi dan tabungan deposito dari hasil warisan ayah kandungnya. Suamiku membuat beberapa usaha dari hasil deposito tabungan tersebut dan usaha tersebut cukup berhasil meskipun dimanajerin oleh orang-orang kepercayaannya. Aku hanya bisa menangis terharu mengetahui betapa besar cintanya pada kami, sehingga ketika ajal menjemputnya ia tetap membanjiri kami dengan cinta.
Aku tak pernah berpikir untuk menikah lagi. Banyaknya lelaki yang hadir tak mampu menghapus sosoknya yang masih begitu hidup di dalam hatiku. Hari demi hari hanya kuabdikan untuk anak-anakku. Ketika orangtuaku dan mertuaku pergi satu persatu meninggalkanku selaman-lamanya, tak satupun meninggalkan kesedihan sedalam kesedihanku saat suamiku pergi.
Kini kedua putra putriku berusia duapuluh tiga tahun. Dua hari lagi putriku menikahi seorang pemuda dari tanah seberang. Putri kami bertanya, “Ibu, aku harus bagaimana nanti setelah menjadi istri, soalnya Farah kan ga bisa masak, ga bisa nyuci, gimana ya bu?”
Aku merangkulnya sambil berkata “Cinta sayang, cintailah suamimu, cintailah pilihan hatimu, cintailah apa yang ia miliki dan kau akan mendapatkan segalanya. Karena cinta, kau akan belajar menyenangkan hatinya, akan belajar menerima kekurangannya, akan belajar bahwa sebesar apapun persoalan, kalian akan menyelesaikannya atas nama cinta.”
Putriku menatapku, “seperti cinta ibu untuk ayah? Cinta itukah yang membuat ibu tetap setia pada ayah sampai sekarang?”
Aku menggeleng, “bukan, sayangku. Cintailah suamimu seperti ayah mencintai ibu dulu, seperti ayah mencintai kalian berdua. Ibu setia pada ayah karena cinta ayah yang begitu besar pada ibu dan kalian berdua.”
Aku mungkin tak beruntung karena tak sempat menunjukkan cintaku pada suamiku. Aku menghabiskan sepuluh tahun untuk membencinya, tetapi menghabiskan hampir sepanjang sisa hidupku untuk mencintainya. Aku bebas darinya karena kematian, tapi aku tak pernah bisa bebas dari cintanya yang begitu tulus.

Kisah Inspiratif ini diambil dari  http://bundaiin.blogdetik.com

semoga dengan kisah inspirasi ini, tidak hanya sekedar membaca&menangis terharu..tapi mendapatkan makna yang disampaikan.. "Jangan sia-siakan siapapun org yang ada di dekat kita, saat mereka tiada,,akan terasa bahwa kita membutuhkan mereka" 
dedicated for my family..esp: My Hubby (abi)

----CrY Out----

Tuesday, October 18, 2011

Welcome PMS @**(^#*()(*#@()!

ini kenapa judulnya ada @**(^#*()(*#@()! (baca: simbol ga puguh) yaaay.. menurut saya bisa diartikan : - situasi perasaan yg ga jelas jadi sulit digambarkan, begitu pun PMS pertama setelah hamil&melahirkan.. kita hitung brp bulan saya ga dikunjungi tamu :
29JUni2010 -- HPHT ( Hari Pertama Menstruasi Terakhir) karena Juli'10-Maret '11 hamil-melahirkan.. ===> 9bulan
April'11-Mei'11 Nifas ===> 1 Bulan
Mid Mei'11-Oktober'11 bebas tamu bulanan *menyusui ekslusif* ===> 5Bulan
Jadi, -/+ saya tidak ketemu sama si "merah" itu 15Bulan !! 1tahun3bulan!! uwoow..ga kerasa ^_^
tiba-tiba tanggal 14okt 2011 pas mau solat magrib eh,,koq ga enak nih.. pas diliat hei.. u got it!!! pantesan dari kemaren2 maunya makaaaan melulu (bukan jadi alasan tepat yah?) hahaha
ngambek2 ga jelas, perut rasanya mules g karuan..
ahirnya terjawab sudah !!! saya MEns LAgi..yang artinya setelah masa memberikan ASI ekslusif 6bulan, kontrasepsi alami itu terjadi,,si "merah" datengnya tepat setelah liffa mulai MPASI.

rasanya gimana ketemu si "merah" ?
ACAKADUT !!!
mules perut bawah ga karuan,melilit,keringet dingin, di otak udh kepikiran kalo si mules ini biasanya keluarnya suka banyaaak&ada bentuknya gitu pasti mulesnya enak deh..tapi ini ga samsek dooong..hanya setetes2 yg keluar hukshukshuks..kebayang kan mulesnya??
dibanding mules kontraksi sama mens ini, mending kontraksi deh..biarpun mulesnya pake induksi dan hanya beberapa jam...tapiiiiiii kan itu bikin sebadan" kerasa semua..jadi ga terlalu heboh merasakan di suatu tempat.. lah ini?? perut bawah aja loooh?
hffth.. dan siklusnya jadi ga jelas deh..
kemaren seharian ga keluar samsek..udh PD aja hari ini mau keramas bersih"..eh tadi mau mandi trnyt masih ada...
ya sabar aja dulu deh.. ya...
oiyah,, datangnya mens pertama ini artinya, saya siap "berproduksi" lagi !! kudu KB neh hahaaaa
baiklah bulan depan saya beranikan diri &_&

Thursday, October 13, 2011

babababamamamammatatatattaa

sabtu 8 oktober pas lagi maen" sama liffa di kasur di rumah mama.. guling sana sini,,sempet ga sadar..eeh liffa mulai berceloteh ria hihi..soalnya biasanya juga tiap makan kyk begitu mulai mengeluarkan suara2..
makin lama, ahirnya mulai fokus deh dengerin Liffa celoteh.. mamamamamababababba..kita jawab..baba..liffa ulang bababamamamaa,,sampe ahirnya ada kesimpulan *cieeh* mawmawmawbabababaw...
sambil gisik" mata dan nangis ehek-ehek..
oooh..mau bobo.. jadi setiap dia bilang mawmawmawbawbaw ooh mau bobo..
dinen sebentar eeh tidur deh,, hii,,
pernah juga pas di mobil besoknya,,liffa celoteh..mamamamabaawww it sounds like "mama bau" sontaklah bunda sama abi ketawa2 hahaha..Liffa liffa muaaahhh...

Thursday, October 6, 2011

6M1W

sekarang udh mulai tau snack yg biasa dimakan *baby choice* kalo liffa liat snack itu,, tangannnya selalu berusaha menggapai, ga sampe? badannya maju2 terus apalagi kalo lagi digendong kakinya udh mulai lincah nginjek yang 'nggendongnya..
setelah berhasil..yeaay..dipegang pelan2..dijilat2..hap! eitss..plastiknya belom dibuka nak..setelah bungkusnya dibuka..langsung deh masukkin tuh opak bule ke mulutnya..
nyaminyaminyami...dalam waktu sekejap, habis dilahap !
kalo dijailin, misalnya snack nya diambil.., ekspresi mukanya terbengong" dahul..mulut kecilnya bergerak..lama" kesel dan nangis deh hehehe.. lucunya anak bunda..
:*

Tuesday, October 4, 2011

angka 7 !!

weleh weleh nih ah,,, jadi ketika saya hamil..saya itu naek kiloan sekitar 20kg-22kg *ya sekitar yah* buseet...banyak bener yak? iyalah.. makanan segala dimasukkin..susu,nasi,roti,gorengan,buah"an..ya semua..
makanya ga heran kan yah..naeknya sebegitu dahsyatnya..
padahala aktivitas juga tiap hari ngantor koq..weekend berenang...jadi salah siapa? *nangis di pojokan*
selesai melahirkan,saya berharap 10kg deh turun nya.. maaaaaaaak... seminggu setelah lahiran cuma turun 5kg..
perhitungan :
berat bayi saat lahir 2.5Kg+plasenta+air+darah = lalalalalala *loh? 5kg !!
terus katanya menyusui bisa bikin kurus?
whuaaa... ini aturan yang TIDAK BERLAKU bagi sayah *nangis lagi*
awal" melahirkan&menyusui..setiap abis nyusuin tuh lapeeeeeer beraaaaaat+hauuus gilaaa...
makanlah cemilan yang ada di dapur..
roti, donat, kripik, lupis.. *cemilan* qiqiqiqiiii..ga heran beratnya ga turun"
sampaiiiii sekarang.. udah 6bulan melahirkan & menyusui.. 3bulan back to work..berat badan saya tetap di angka 7 !!!

gimana sayah mau kuruuuus huuhu...jadi, rencananya setelah liffa mpasi..saya mau mulai mendietkan diri sendiri hihih *rencan loh ya* dari mulai Yoga,makan salad buah,makan sayuran,no gulgar..
let's see.. bulan depan saya akan posting hasil dari diet saya ini
*fingercross*

Monday, October 3, 2011

Suka duKa Memberikan Asi ekslusif ( ASIX)

yeey..pengen cerita sukduk nya asi ekslusif nih,,
semenjak hamil, udah diniatkan bahwa saya harus kasih ASI.. awal" kehamilan boro" mikir caranya gimana? apalagi saya kan working mom?
untungnya ada internet, jejaring social yang sangat membantu adalah Twitter, lewat media ini banyak sekali informasi yang bisa didapatkan..tinggal follow satu akun, jalan deh Timeline nya.. *eh..kok jadi ngomongin twitter hehe,.,.
salah satu akun twitter yang sangat berpengaruh adalah akunnya AIMI ASI disini timelinenya lebih ke sharing about breastfeeding.. *monggo cek dukcek akunnya @aimi_asi

disini jadi tau gimana caranya pumping, dan cara menyimpannya..olalala..awalnya berpikir ribet bener yah?tapi dengan niat dan tekad yg bulat,,artikel INI dibaca bolak-balik entah berapa kali..sampe didiskusikan dengan suami juga mertua..dudududu
dan akhirnya menemukan apa yg dimaksud. :D butuh perjuangan keras untuk memahami apalagi ini berurusan dengan ASIP yah qiqiqiq..

oke.. rencananya gini, mau merah asi di kantor..bukan di toilet kantor,,jadi peralatan perangnya pun harus disiapkan benar"...
apa aja tuh? pernah direview Disini

Suka nya ::
1. IMO..menyusui itu ga cape! karena saat menyusui itu, hormon oksitosin mengalir, jadi kitanya bisa relaks..pulang kerja cape..liat anak..ilang capenya..ditambah anak minta nen, wuiih langsung ikut tidur deh emaknya :p
2. Romantis.. baby n mom bisa skin to skin.. saling menatap..wuaaah..i'm heaven
3. IRIT *buahahahhaaa* iya bo.. itung aja... kemaren dari supermarket iseng" liat harga sufor..produk "S dari P" 1dus 400gr @63000, asumsi 1dus itu sehari 3x cuma cukup 1minggu..
berarti untuk 1bulan butuh 4dusx63000 =252,000
sebulan mengeluarkan -/+ 250-300rb untuk susu formula.. mau ampe kapan si bayi dikasih susu? hitung setahun..budget yang dikeluarkan = 3.600.000/tahun .. itu untuk susu yang merk nya biasa aja..coba yang merknya WAW harganya WAW juga??
mending dibeliin baju anak,kebutuhan lainnya,,atauu,,,ditabung buat beli breastpump..hihihi

duka nya ::
1. KeJar Tayang.. berhubung kerjaan di kantor dan kegiatan lainnya kadang diluar jadwal, jadi ya pompa juga sesempatnya, kadang bawa oleh-oleh 240ml *itu lagi seret*, kalo lagi makmur.. bawa 400ml..nyampe rumah,,termenung liat stok di kulkas seccukupnya saja..
2. Ngantuk.. ininih yang bikin kenapa kejar tayang, karena kan malem tuh selalu tergoda untuk tiduuur...
padahal kalo menyisihkan/ menyempatkan waktu 1/2 jam saja untuk mompa,, lumayan tuh kekurangannya bisa ketutup.. biasanya sekali pumping jam 02.00 dapetnya 120-150ml..*lumayan bukan?*
3. Pegel.. eh? koq pegel? iyanih,, derita memakai breastpump manual begini nih nasibnya.. makanya di bulan ke-5 aliffa.. saya memutuskan beli pompa elektrik..alhamdulillah ada yang jual second,, lumayan deh 1/2 harganya hahahaha..

but, overall.. saya sangat menikmati proses menyusui..sempat kepikiran sufor? pasti..apalagi stok yang kejar tayang, sampe saya harus ijin dari kantor untuk bisa menyusui aliffa satu hari saja,,
tapi alhamdulillah dengan tekad & niat saya bisa koq.. akhirnya Aliffa bisa lulus asi ekslusif 6bulan dari seorang working mom..*yihiiiw..*
saya hebat? NO !!!
yang hebat adalah suami saya,keluarga saya, dan teman" saya yang mendukung saya untuk memberikan asi ekslusif.

Sunday, October 2, 2011

MPASi pertama aliffa

1oktober2011..ulang bulan aliffa yang ke-6..artinya..aliffa boleh makaan..*ihiiiw* bunda excited sekali hehe..semalam sblumnya..blanja alpuket mentega di total..
menu Mpasi pertama aliffa 
2sdt alpuket campur +/- 20ml asip
reaksinya?? lahap !! rebutan sendok..ini buktinya
padahal itu udh abis..tapi kekeuh pengen masukkin sendok ke mulutnya hehe.. intinyamah. pengen gigitin sendok ya nak? :p

menu hari ke-2 ( hari ini) sama..dan liffa lebih excited sekali..makannya bener2dinikmati,,ga kyk hari pertama yg masih dilepeh dikit2..
tapi untuk hari ke-3 bunda ga bisa suapin liffa mamam nih :( mudah"an kamu suka juga yah dan ga ada alergi ya sayang,,hehe..amiiin :D

Selamat makan Aliffa sayang :* semoga kamu sehat selalu dan pintar maemnya yah :D
alhamdulillah ahirnya bisa lulus Asi ekslusifnya :D